Kepemimpinan
Kepemimpinan (leadership) telah
didefinisikan dengan berbagai cara yang berbeda oleh berbagai orang yang
berbeda pula. Menurut Stoner, Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu
proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok
anggota yang saling berhubungan tugasnya.
Ada tiga implikasi penting dari
definisi tersebut :
Pertama, Kepemimpinan menyangkut orang lain –
bawahan atau pengikut. Kesediaan mereka untuk menerima pengarahan dari
pemimpin, para anggota kelompok membantu menentukan status / kedudukan pemimpin
dan membuat proses kepemimpinan dapat berjalan. Tanpa bawahan, semua kualitas
kepemimpinan seorang mmanajer akan menjadi tidak relevan.
Kedua, Kepemimpinan menyangkut suatu
pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota
kelompok. Para pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan berbagai kegiatan
para anggota kelompok, tetapi para anggota kelompok tidak dapat mengarahkan
kegiatankegiatan pemimpin secara langsung, meskip[un dapat juga melalui
sejumlah cara secara tidak langsung.
Ketiga, Selain dapat memberikan pengarahan
kepada para bawahan atau pengikut, pemimpin dapat juga mempergunakan pengaruh.
Dengan kata lain, para pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang
harus dilakukan tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan
perintahnya. Sebagai contoh, seorang manajer dapat mengarahkan seorang bawahan
untuk melaksanakan suatu tugas tertentu, tetapi dia dapat juga mempengaruhi
bawahan dalam menentukan cara bagaimana tugas itu
dilaksanakan dengan tepat.
Kepemimpinan adalah bagian penting
manajemen, tetapi tidak sama dengan manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan
yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja
mencapai tujuan dan sasaran. Manajemen mencakup kepemimpinan, tetapi juga
mencakup fungsi fungsi lain seperti perencanaan, pengorganisasian dan
pengawasan.
Tujuan Kepemimpinan
Nampaknya sukar dibedakan antara
tujuan dan fungsi kepemimpinan, lebih-lebih kalau dikaji secara praktis
kedua-duanya mempunyai maksud yang sama dalam menyukseskan proses kepemimpinan
namun secara definitif kita dapat menganalisanya secara berbeda. Tujuan
kepemimpinan merupakan kerangka ideal / filosofis yang dapat memberikan pedoman
bagi setiap kegiatan pemimpin, sekaligus menjadi patokan yang harus dicapai.
Sehingga tujuan kepemimpinan agar setiap kegiatan yang dilaksanakan dapat
mencapai tujuan yang inginkan secara efektif dan efisien.
Fungsi kepemimpinan
Agar kelompok berjalan dengan
efektif, seseorang harus melaksanakan dua fungsi utama ; (1) fungsi-fungsi yang
berhubungan dengan tugas (“task-related”) atau pemecahan masalah, dan (2)
fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok (“group-maintenance”) atau sosial. Fungsi
pertama menyangkut pemberian saran penyelesaian, informasi dan pendapat. Fungsi
kedua mencakup segala sesuatu yang dapat membantu kelompok berjalan lebih
lancar- persetujuan dengan kelompok lain, pnengahan perberdaan pendapat, dan
sebagainya.
Manajemen dan Organisasi
1) Manajemen
Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi
dan penggunaan sumber daya – sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Atau lebih jelasnya manajemen dapat
didefinisikan sebagai bekerja dengan orang-orang untuk menentuakn,
menginterpretasikan, dan pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia
atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading), dan
pengawasan (controlling).
Pola Umum Manajemen
Manajemen pada dasarnya adalah alat
atau sarana daripada administrasi; Sebagai alat administrasi fungsi
manajemen adalah menggerakkan unsur statik daripada administrasi yaitu
organisasi, Dalam fungsinya menggerakkan organisasi, manajemen merupakan
suatu proses dinamika yang meliputi fungsi planning, organizing, actuating dan
lain-lain Proses manajemen selalu diarahkan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu, Dalam mencapai tujuan tersebut manajer sebagai pelaksana
manajemen menggunakan berbagai unsur yang tersedia dalam organisasi ; Penggunaan
unsur-unsur manajemen tersebut selalu dilaksanakan dengan seefisien mungkin
berdasarkan prinsip-prinsip manajemen.
2) Organisasi
Menurut Chester Bernard, Organisasi
adalah sistem kegiatan kerjasama (cooperative activities) dari dua orang atau
lebih.
Menurut Dwight Waldo, Organisasi
adalah struktur antar hubngan pribadi yang berdasarkan atas wewenang formal dan
kebiasaan-kebiasaan di dalam suatu system adminstrasi.
Menurut G.R. Terry, Organisasi adalah
berasal dari kata organism yaitu suatu struktur dengan bagian-bagian yang
demikian dintegrasi hingga hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi oleh
hubungan mereka dengan keseluruhan orang terdiri dua bagian pokok yaitu
bagian-bagian dan hubungan-hubungan.
Jadi Organisasi adalah wadah serta
proses kerjasama sejumlah manusia yang terkait dalam hubungan formal dalam
rangkaian hirarki untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dari beberapa pengertian di atas ada
tiga unsur yang menonjol dan perlu diperhatikan, yakni :
· Bahwa organisasi bukanlah
tujuan, mulainkan hanya alat untuk mencapai tujuan atau alat untuk melaksanakan
tugas pokok. Berhubungan dengan itu susunan organisasi haruslah selalu
disesuaikan dengan perkembangan tujuan atau perkembangan tugas pokok.
· Organisasi adalah wadah serta
proses kerjasama sejumlah manusia yang terikat dalam hubungan formal.
· Dalam organisasi selalu
terdapat rangkaian hirarki, artinya dalam suatu organisasi selalu terdapat apa
yang dinamakan atasan dan apa yang dinamakan bawahan.
Fungsi-Fungsi Organisasi :
· Mengatur tugas dan kegiatan
kerjasama sebaik-baiknya ;
· Mencegah kelambatan-kelambatan
kerja serta kesulitan yang dihadapi ;
· Mencegah kesimpangan kerja ;
· Menentukan pedoman-pedoman
kerja.
Keuntungan-keuntungan Organisasi :
Organisasi yang baik memberikan
keuntungan sebagai berikut :
· Setiap orang akan mengerti
tugasnya masing-masing ;
· Memperjelas hubungan kerja
para anggota organisasi ;
· Terdapat koordinasi yang tepat
antar unit kerja ;
· Menggunakan tenaga kerja sesuai
dengan kemampuan dan minat ;
· Agar kegiatan administrasi dan
manajemen dapat dilakuakn secara efektif dan efisien.
Unsur-unsur Organisasi :
Pada hakikatnya organisasi terbentuk
dari sekelompok orang, kerjasama dan tujuan bersama.
KHARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN
Sifat-Sifat Rasul sebagai Etos Kerja
Dalam Islam kepemimpinan adalah
bagian dari kepribadian Islam, sabda Rasulullah Saw.“ Setiap orang dari
kamu adalah pemimpin dan kamu bertanggngjawab terhadap kepemimpinan itu” (Shahih
Bukhari & Muslim)
Setiap manusia pasti memerankan suatu
kepemimpinan. Hadis Rasulullah mengatakan,“ Setiap anda adalah pengasuh
dan bertanggungjawab terhadap rakyatnya. Pemimpin adalah pengasuh dan
bertanggungjawab terhadap rakyat. Laki-laki adalah pengasuh dikeluarganya dan
bertanggungjawab terhadap asuhannya. Wanita adalah pengasuh di rumah suaminya dan
bertanggungjawab pada asuhannya, pembantu adalah pengasuh harta majikannya dan
bertanggungjawab pada asuhannya”. (H.R. Imam Bukhari & Muslim).
Dimensi Moral Kepemimpinan
Akhlak seorang m,uslim adalah tidak
mengejar kepemimpinan untuk dirinya. Tidak merebut kepemimpinan dari orang yang
layak memiliki kepemimpinan itu. Apabila diberi tanggungjawab kepemimpinan,
sementara dia lemah dan sanggup memikul, hendaknya dia menolak tanggungjawab
itu. Kecuali, pabila dia yang harus memegangnya maka dia wajib melaksanakannya.
Bila menghindar berarti berdosa, dan bila dia melaksanakan kewajiban itu dia
mendapat pahala. Nash-nash berikut ini menjelaskan hal tersebut di atas :
· Jangan meminta dan jangan
memberikan amanah kepada orang yang berambisi / meminta dijadikan pemimpin.
Dari Abu Hurairah, rasulullah Saw
bersabda “ Sesungguhnya kalian akan berambisi memperoleh kepemimpinan dan
itu akan menjadi penyesalan nanti pada hari kiamat. Alangkahnya bahagianya
orang yang terus menyusui (melaksanakan tugasnya) dan alangkah buruknya orang
yang menyapinya (melalaikan tugasnya) “ (H.R Bukhari & Nasai)
· Jangan menolak bila diberi
amanah / kepercayaan
Dari Abu Dzar katanya “Aku masuk
menemui Nabi bersama-sama dengan dua orang anak, pamanku, satu diantaranya”
Wahai Abu Dzar Sesungguhnya kammu lemah dan tugas itu amanah dan (dapat
mengakibatkan) kehinaan dan penyesalan pada hari kiamat. Kecuali bagi orang
yang mengambil dengan benar dan melaksanakan amanah yang diberikan
kepada” (H.R. Muslim)
Kepemimpinan yang Efektif
·`Menciptakan wawasan untuk masa
depan
·`Mempertimbangkan kepentingan jangka
panjang organisasi.
·`Mengembangkan strategi yang
rasional untuk menuju ke arah wawasan tersebut.
·`Memperoleh dukungan dari pusat
kekuasaan dan seluruh anggota.
·`Memberi motivasi yang kuat kepada
kelompok inti dan seluruh anggota untuk mencpai tujuan organisasi.
Ciri-ciri Pemimpin Islam
·`Setia ; pemimpin dan orang yang
dipimpinnya terkait kesetiaan kepada Allah
·`Tujuan Islam secara menyeluruh
·`Berpegang pada syariat dan Akhlak
Islam
·`Pengemban amanat /
bertanggungjawab.
Prinsip Dasar Operasional
Kepemimpinan Islam
·`Musyawarah
·`Adil
·`Kebebasan berfikir
Karakter Kepemimpinan Islam
·`Tahu kemana harus diarahkan, kuasai
waktu dan jangan biarkan waktu mengontrol anda dengan menjadikan setiap saat
bekerja untuk Islam.
·`Mengarah pada hasil yang kongkrit,
memusatkan perhatian diri pada hasil, ketimbang pada pekerjaannya itu sendiri.
·`Membangun kekuatan bukan kelemahan,
termasuk diri anda dan para sahabat anda, akui kelebihan orang lain tanpa
merasa kedudukan anda terancam.
·`Memusatkan perhatian pada beberapa
bidang utama, dimana kerja keras secara terus menerus yang akan memberikan
hasil yang cemerlang.
·`Bertawakal kepada Allah dengan
meletakkan cita-cita yang tinggi, jangan batasi diri anda pada persoalan yang
mudah dan aman.
Sifat “mutu” yang harus dimiliki
pemimpin
· Akhlak yang baik
· Memiliki daya imajinasi
· Berfikir menurut fungsinya
· Mampu bersikap adil kepada
semua
· Memiliki banyak minat
· Bersikap sebagai pendidik
· Memiliki emosional yang matang
· Bersikap sebagai perencana
· Mampu menghormati diri dan
orang lain
· Teguh, tegas, mampu
mengorganisir dengan rapi
· Bersemangat, energik, bersifat
sebagai pelatih
· Ekspresif (berbicara dan
menulis)
· Logis, berpikir selalu tajam
dan selalu siap
· Bertanggungjawab, kreatif dan
pekerja keras
· Setia kepada semua kepentingan
Tipe-tipe Kepemimpinan
Dilihat bagaimana pemimpin itu
menggunakan kekuasaannya, ditentukan tiga buah tipe dasar, yakni :
1) Tipe Otoriter (autocratic)
Pemimpin yang bertipe demikian
dipandang sebagai orang yang memberikan perintah dan mengharapkan
pelaksanaannya secara dogmatis dan selalu positif. Dengan segala kemampuannya,
ia berusaha menakut-nakuti bawahannya dengan jalan memberikan hukuman tertentu
bagi yang berbuat negatif, dan hadiah untuk seorang bawahan yang bekerja dengan
baik (correct).
2) Tipe Demokratis atau Partisifasi
Pemimpin demikian mengadakan
konsultasi dengan para bawahannya mengenai tindakan-tindakan dan
keputusan-keputusan yang diusulkan / dikehendaki oleh pimpinan serta berusaha
memberikan dorongan untuk turut serta aktif melaksanakan semua keputusan dan
kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan itu.
3) Sedang pada tipe yang terakhir,
Pemimpin sangat sedikit menggunakan
kekuatannya, bahkan memberikan suatu tingkatan kebebasan yang tinggi terhadap
para bawahannya atau bersifat “Free rein” (Laissez Faire) di dalam segal
tindakan mereka. Pemimpin demikian biasanya mempunyai ketergantungan yang besar
pada anggota kelompok untuk menetapkan tujuan-tujuan dan alat-alat / cara
mencapainya. Mereka (para pemimpin ‘ laissez faire’) menganggap bahwa peranan
meraka sebenarnya sebagai orang yang berusaha memberikan kemudahan (fasilitas)
kerja para pengikut, umpama dengan jalan menyampikan informasi kepada
orang-orang yang dipimpinnya, serta sebagai penghubung dengan lingkungan yang
ada di luar kelompok.
Unsur-unsur Manajemen
Unsur dasar yang merupakan sumber
yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan dalam manajemen adalah :
· Man (manusia)
· Material (bahan)
· Machine (mesin / alat)
· Methods (tata kerja)
· Money (uang)
· Market (pasar)
Unsur Manusia dalam Manajemen
Manusia salah satu dari unsur
manajemen yang merupakan motor penggerak bagi sumber-sumber dan alat-alat baik
yang bersifat “ Human Resources “ maupun “Non Human Resources” dalam
suatu organisasi.
Tingkatan Manajemen
Manajemen dalam organisasi, Pemimpin
(manajer) dapat dibedakan menurut tingkatan dan jenis pekerjaannya, yakni :
1) Menurut tingkatannya (hierarchie),
pimpinan dalam organisasi dapat dikelompokkan :
· Manajemen Puncak (Top
Management)
· Manajemen Media (Middle
Management)
· Manajemen Rendah (Lower
Management)
2) Apabila dilihat dari Pembagian
Kerjanya,. Yaitu antara kerja “pikir” dan kerja “fisik”, :
a) Admistrative Management, pada
tingkat “Top Management
b) Middle Management, pada tingkat
“Pimpinan Menengah”
c) Supervisory Management, ada di
tingkat “Paling Bawah”
Pada tingkatan Admistrative
Pemimpin lebih banyak menggunakan kerja pikir daripada kerja fisik
dalam memipin organisasinya, misalnya menentukan tujuan organisasi, perumuan
kebijakan, penggerakkan kelompok pimpinan pada tingkat lebih rendah dan
memikirkan hal-hal yang sifatnya lebih menyeluruh. Untuk itu “Manajerial Skill”
lebih dibutuhkan.
Pada tingkat Middle
Management, dalam tugas kegiatannya sehari-hari antara kegiatan pikir dan
fisik hampir sepadan ; kedua-duanya dilaksanakan hampir serentak dan
bersama-sama. Sebaliknya pada tingkat Supervisory Management, dalam
tugasnya sehari-hari pimpinan lebih banyak mempergunakan kerja fisik dari pada
kerja pikir. Untuk itu ia lebih banyak membutuhkan “technical Skills” daripada
“Managerial Skills”.
ORGANISASI SEBAGAI ALAT PERJUANGAN
Ada berbagai macam tipe organisasi,
yang umum dikenal yakni :
a. Bentuk Lini
Yang pertama ini sering pula
dinamakan :bentuk lurus”, “bentuk jalur” dan “bentuk militer”. Bentuk lini ini
mula-mula diperkenalkan oleh seorang ahli adminstrasi berkebangsaan Perancis,
Henry Fayol. Bentuk lini dipandang sebagai bentuk yang paling tua dan
dipergunakan secara luas pada masa perkembangan industri pertama. Organisasi
ini banyak dipergunakan di lingkungan militer dan perusahaan-perusahaan kecil.
Ciri-cirinya :
· Garis komando langsung dari
atasan ke bawahan
· Pemimpin tertinggi ke berbagai
tingkat operasional.
· Masing-masing pekerja
bertanggungjawab penuh terhadap semua kegiatannya.
· Otoritas dan tangungjawab
tertinggi pada puncak makin lama makin berkurang menurut jenjang.
· Organisasinya kecil, begitu
pula karyawannya sedikit.
· Hubungan kerja antara pimpinan
dan bawahan bersifat langsung.
· Tujuan, alat-alat yang
digunakan dan struktur organisasinya masih sederhana.
· Pemilik organisasi biasanya
menjadi pimpinan tertinggi.
Keuntungan organisasi yang berbentuk
lini :
· Kekuasaan dan tanggungjawab
dapat ditetapkan secara definitif.
· Orang yang mempunyai kekuasaan
dan tanggungjawab diketahui oleh semua pihak.
· Proses pengambilan keputusan
berjalan dengan cepat, karena jumlah orang yang perlu diajak berembuk tidak
begitu banyak.
· Disiplin mudah dipertahankan.
· Solidaritas para anggota masih
besar, karena masih saling kenal mengenal.
· Tersedianya kesempatan yang
baik bagi pimpinan organisasi untuk mengembangkan bakat-bakat pemimpin.
b. Bentuk Lini dan Staf
Di dalam organisasi-organisasi kecil,
semua karyawan supervisor adalah merupakan orang-orang lini (line personnel).
Tetapi ketika organisasi mulai membesar, maka semakin terasa pentingnya
penyediaan tenaga spesialis mampu memberikan nasihat-nasihat teknis dan
memberikan jasa-jasa kepada unit-unit operasional lainnya. Orang-orang inilah
yang biasanya disebut “staf personnel” (orang-orang staf yang melaksanakan
fungsi-fungsi staf). Dan orang-orang staf ini dapat digolongkan menjadi dua
macam, yaitu : (1) para penasihat dan (2) “auxilliary personnel”, bertugas
melakukan kegiatan-kegiatan penunjang demi lancarnya meknisme organisasi.
Ciri-ciri Pokok :
· Organisasinya besar dan
kompleks.
· Jumlah Manajemen dan
Organisasi
Unsur-unsur Organisasi :
Pada hakikatnya organisasi terbentuk
dari sekelompok orang, kerjasama dan tujuan bersama. karyawannya banyak.
· Terdapat dua kelompok karyawan
(lini dan staf) sebagaimana dijelaskan di atas.
· Karena organisasi sudah
semakin besar / kompleks, maka hubungan langsung di sini sudah tidak mungkin
lagi terjadi antar anggota maupun antara pemimpin dan bawahan.
· Nampak adanya spesialisasi
yang dikembangkangkan dan dipergunakan secara optimal.
Kebaikan-kebaikannya :
· Adanya pembagian tugas yang
jelas antara kelompok lini yang melaksanakan tugas pokok organisasi, dan
kelompok staf yang melaksanakan kegiatan penunjang.
· Asas spesialisasi dapat
dijalankan, menurut bakat bawahan yang berbeda-beda.
· Prinsip “the right man in the
right place” dapat diterapkan dengan mudah.
· Koordinasi mudah dijalankan
dalam setiap unit kegiatan.
· Tipe organisasi demikian dapat
dipergunakan oleh organisasi-organisasiyang lebih besar / kompleks.
Keburukannya :
- Pemimpin lini sering mengabaikan
advis staf.
- Pimpinan staf sering mengabaikan
gagasan-gagasan.
- Ada kemungkinan pimpinan staf
melampaui kewenangan stafnya.
- Perintah-perintah lini,
nasihat-nasihat staf sering agak membingungkan anggota.
- Hal ini dapat terjadi, karena kedua
jenis hirarki ini tidak selalu seirama dalam memandang
Meskipun terdapat kelemahan-kelemahan
organisasi tipe lini dan staf ini, namun untuk organisasi yang semakin kompleks
seperti dewasa ini lebih cenderung menggunakan bentuk lini dan staf.
C. Bentuk Fungsional
Organisasi Fungsional adalah suatu
organisasi dimana kekuasaan dari pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang
memimpin satuan-satuan dibawahnya dalam suatu bidang pekerjaan tertentu.
Tiap-tiap kepala dari satuan ini mempunyai kekuasaan untuk memerintah semua
pejabat bawahan sepanjang mengenai bidangnya (The Liang Gie, dkk., 1981, hal.
136). Ciri lain dari organisasi demikian adalah bahwa didalam organisasi tidak
terlalu menekankan pada hirarki struktural, akan lebih banyak didasarkan pada
sifat dan macam fungsi yang harus dijalankan. Sebenarnya bentuk ini tidak
populer, dan kebanyakan hanya dipergunakan dalam lingkungan usaha swasta
seperti toko serba ada, dan yang sejenisnya.
Kebaikan-kebaikannya :
Ada pembagian yang tegas antara kerja
pikir dan fisik. Dapat dicapai spesialisasi yang baik. Solidaritas
antara orang-orang yang menjalankan fungsi yang sama pada umumnya
tinggi. Moral serta disiplin kerja tinggi.Koordinasi antara orang-orang
yang ada dalam satu fungsi mudah dijalankan.
Kelemahannya :
Sulit mengadakan pertukaran tugas,
karena terlalu menspesialisasikan diri dalam satu bidang saja. Koordinasi
yang bersifat menyeluruh sukar diadakan, karena orang-orang yang bergerak dalam
satu bidang mementingkan fungsi saja Inisiatif perorangan mudah tertekan,
karena sudah dibatasi pada suatu fungsi.
D. Organisasi Tipe Panitia.
Bentuk organisasi ini adalah suatu
tipe di mana pimpinan dan para pelaksana dibentuk dalam kelompok-kelompok yang
bersifat panitia. Maksudnya, pada tingkat pimpinan, keseluruhan unsur pimpinan
menjadi panitia dan para pelaksana dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang
disebut “task force” atau satuan tugas.
Ciri-cirinya :
Struktur organisasinya tidak begitu
kompleks. Biasanya hanya terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, ketua seksi
dan para petugas. Struktur organisasinya secaa relatif tidak permanen.
Organisasi tipe panitia hanya dipakai sewaktu-waktu ada kegiatan khusus
(proyek-proyek tertentu), dan setelah kegiatan-kegiatan itu selesai dikerjakan,
maka panitia dibubarkan. Tugas kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif. Semua
anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggungjawab yang sama. Para
pelaksana dikelompokkan menurut tugas-tugas tertentu dalam bentuk satuan tugas.
Keuntungan Tipe Panitia :
Keputusan yang diambil selalu
berhasil dengan baik dan tepat, karena sudah dibicarakan secara kolektif. Kemungkinan
penggunaan kekuasaan secara berlebihan dari pimpinan kecil sekali. Usaha
kerjasama bawahan mudah digalang.
Kelemahannya :
Proses pengambilan keputusan agak
lambat karena segala sesuatunya harus dibicarakan lebih dulu dengan para
anggota organisasi. Apabila ada kemacetan kerja, tak seorang pun yang mau
diminta pertanggung jawabannya melebihi dari yang lain. Para pelaksana
sering bingung karena perintah tidak datang dari satu orang pimpinan
saja. Kreativitas nampaknya sukar dikembangka, karena pelaksanaan
didasarkan pada kolektifitas.
HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN,
MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Organisasi merupakan kumpulan dari orang-orang
yang bekerjasama untuk mencapai tujuan, yang mana untuk mencapai tujuan
tersebut memerlukan manajemen untuk mengatur orang-orang tersebut, yang mana
manajemen tidak akan berhasil apabila tidak ada pemimpin di dalamnya dan
seorang pemimpin pun harus memiliki ilmu kepemimpinan, jadi antara
Kepemimpinan, manajemen dan organisasi merupakan suatu sistem yang tidak dapat
berdiri sendiri dan tidak dapat terpisahkan.
0 Komentar: